Cairan, elektrolit dalam tubuh dipertahankan keseimbangannya untuk mempertahankan proses oksidasi demi kestabilan kesehatan. Cairan dan zat yang terlarut di dalam tubuh dalam perbandingan yang seimbang, bila terjadi kepekatan yang tidak seimbang maka akan terjadi gangguan. Pada keadaan sakit akan menggangu keseimbangan cairan dan elektrolit. Seperti temperatur yang tinggi, aktifitas yang berlebihan, apabila tidak diimbangi dengan intake cairan yang adekwat dapat terjadi gangguan keseimbnag cairan dalam tubuh, juga dapat terjadi pada pasien yang mendapat terapi diuretik yang lama.
Cairan tubuh kurang lebih 60 - 70 % dari berat badan / (100% total cairan).
Cairan tubuh dibagi dalam dua tempat:
1. Cairan Intra Sel (CIS)/Cairan di dalam sel (63% total cairan)
Jumlahnya mencapai 45 % dari jumlah cairan di dalam tubuh.
2. Cairan Extra Sel (CES)/Cairan di luar sel (37% total cairan)
Jumlahnya mencapai 15 % dari jumlah cairan dalam tubuh, dan dibagi dalam dua tempat :
a. Cairan Intra Vaskuler
b. Cairan Interstitial (cairan antar sel).
Cairan extra sel bergerak ke seluruh tubuh, walaupun jumlahnya sedikit tapi merupakan sistem trasportasi yang sangat penting, mengangkut O2 dari paru dan nutrisi dari saluran pencernaan. Oksigen dan glukosa akan bergerak menembus membran kapiler ke dalam interstitial dan menembus sel (ke dalam sel), sebalikya produk sel akan keluar misalnya CO2 melalui paru-paru dan hasil metabolisme melalui ginjal. Sekresi dan ekskresi juga merupakan bagian dari cairan ekstra sel. Sekresi merupakan produk dari kelenjar, misal: kelenjar saliva, pankreas dll. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme dari sel sehingga keseimbangan tubuh tetap konstan.
Fungsi cairan dalam tubuh:
1. Mengangkut oksigen, nutrisi dan hasil metabolisme tubuh.
2. Mengangkut zat-zat seperti hormon, enzim dll.
3. Memelihara suhu tubuh.
4. Membantu pencernaan.
5. Mempermudah Eliminasi.
6. Pelarut Elektrolit.